Otomasi Perpustakaan 

Pelatihan Otomasi Perpustakaan adalah kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia perpustakaan untuk mengelola layanan dan koleksi perpustakaan secara digital menggunakan sistem otomasi berbasis perangkat lunak. Otomasi perpustakaan mencakup proses digitalisasi layanan seperti sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), katalogisasi, pencarian koleksi (OPAC), dan manajemen keanggotaan. Pelatihan ini menjadi sangat penting dalam menjawab tuntutan transformasi digital dan peningkatan efisiensi layanan informasi di era teknologi.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah membekali pustakawan, staf perpustakaan, dan pengelola institusi dengan keterampilan teknis dalam mengoperasikan sistem otomasi seperti SLiMS (Senayan Library Management System), INLISLite, atau perangkat lunak otomasi lainnya. Selain itu, pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta terhadap prinsip kerja otomasi, struktur data bibliografi, serta integrasi dengan layanan digital seperti repositori institusi dan katalog online. Pelatihan ini juga mendorong penerapan layanan perpustakaan yang modern, responsif, dan user-friendly.

Manfaat dari pelatihan otomasi perpustakaan sangat luas. Bagi individu, pelatihan ini meningkatkan kompetensi teknis dalam bidang teknologi informasi perpustakaan, mempercepat proses kerja, dan mengurangi kesalahan dalam pengelolaan data koleksi. Bagi institusi, pelatihan ini berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan, efisiensi operasional, serta peningkatan kepuasan pemustaka (pengguna). Otomasi juga memungkinkan perpustakaan terhubung dalam jaringan perpustakaan digital nasional dan internasional, sehingga memperluas akses terhadap informasi dan sumber belajar.

Luaran dari pelatihan ini antara lain adalah terlatihnya pustakawan dan staf dalam menggunakan sistem otomasi secara mandiri, tersusunnya database koleksi digital yang terstruktur, serta terimplementasinya sistem otomasi perpustakaan secara aktif. Selain itu, luaran lainnya mencakup panduan operasional penggunaan sistem otomasi, SOP layanan digital perpustakaan, serta rencana tindak lanjut untuk pengembangan layanan berbasis teknologi informasi yang lebih luas, seperti peminjaman daring, integrasi dengan sistem akademik, dan layanan informasi berbasis web atau mobile